Ahok Cek APBD 2014, Modus Nyolongnya Sama

Ahok Cek APBD 2014, Modus Nyolongnya Sama

Ahok Cek APBD 2014, Modus Nyolongnya Sama
Ahok Cek APBD 2014, Modus Nyolongnya Sama
Ekspodeday, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau yang biasa disapa Ahok, berjanji akan membuka lebih banyak lagi kejanggalan dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta.

"Saya akan bongkar lagi. Sudah saya siapkan dokumennya," ujar Ahok ketika diwawancara, Jumat, 6 Maret 2015.

APBD menuai polemik setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, menemukan anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun dalam APBD 2015.

Dugaan itu berawal dari dokumen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang mengganggarkan sejumah proyek yang pagu anggarannya lebih tinggi daripada harga pasar.

Temuan itu membuat Ahok menolak menyerahkan dokumen APBD versi DPRD kepada Kementerian Dalam Negeri. Ahok kemudian melaporkan kasus tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut Ahok, dugaan anggaran siluman tak hanya terjadi pada 2015. Praktek serupa juga ada dalam dokumen APBD tahun-tahun sebelumnya.

"Saya mau mundurkan lagi ke 2014 karena praktek nyolong-nya sama. Bisa juga nanti yang 2013 dan 2012. Pokok-pokok pikiran yang janggal itu lengkap dari 2012 sampai 2015," katanya.

Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok

Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok

Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok
Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok
Ekspodeday, Jakarta - Pertemuan antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD berujung keributan. Ada umpatan kasar yang muncul di ujung pertemuan. Dari Ahok kah? Bukan, ternyata umpatan kasar itu datang dari lokasi duduk anggota DPRD DKI.

Umpatan itu muncul setelah pertemuan ditutup. Saat Ahok hendak meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD. Dalam video pertemuan yang diunggah di situs berbagi video Youtube, terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD.

"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "Bangsat!" sambung yang lain.

Umpatan kasar itu jadi ironi. Sebab, anggota DPRD, utamanya para pimpinan, kerap mengeluhkan gaya bicara dan etika Ahok. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana pernah menyoroti secara khusus kata 'bajingan' yang meluncur dari Ahok dan dikutip media.

"Saya bingung Ahok ngomong lepas semua. Anak saya sudah ngomong bajingan," ujar Lulung saat berbincang dengan wartawan di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/3) lalu.

DPRD tak hanya mengeluh secara informal. Keluhan terhadap gaya bicara Ahok juga masuk sebagai alasan sejumlah Fraksi DPRD DKI mengusung hak angket. Gaya bicara Ahok dikritik habis.

Padahal, seperti kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, anggota DPRD adalah orang terhormat, laiknya Gubernur DKI. Prasetyo mengkritik Ahok usai pertemuan yang di dalamnya terlontar umpatan dari anggotanya sendiri.

"Saya sudah katakan pada Ahok, pakailah etika ketika berbicara. Saya anggota ‎DPRD yang dihormati dan dia juga anggota gubernur yang dihormati. Terjadilah chaos tadi (dalam pertemuan Kemendagri) dia berteriak memaki-maki anak buahnya di depan DPRD dan khalayak banyak dan itu tidak pantas," tutur Prasetyo.
 
Copyright © 2014. Ekspodeday - All Rights Reserved | Template - Maskolis Modif by Leony Li
Proudly powered by Blogger