Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok
Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok |
Ekspodeday, Jakarta - Pertemuan antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD berujung keributan. Ada umpatan kasar yang muncul di ujung pertemuan. Dari Ahok kah? Bukan, ternyata umpatan kasar itu datang dari lokasi duduk anggota DPRD DKI.
Umpatan itu muncul setelah pertemuan ditutup. Saat Ahok hendak meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD. Dalam video pertemuan yang diunggah di situs berbagi video Youtube, terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD.
"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "Bangsat!" sambung yang lain.
Umpatan kasar itu jadi ironi. Sebab, anggota DPRD, utamanya para pimpinan, kerap mengeluhkan gaya bicara dan etika Ahok. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana pernah menyoroti secara khusus kata 'bajingan' yang meluncur dari Ahok dan dikutip media.
"Saya bingung Ahok ngomong lepas semua. Anak saya sudah ngomong bajingan," ujar Lulung saat berbincang dengan wartawan di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/3) lalu.
DPRD tak hanya mengeluh secara informal. Keluhan terhadap gaya bicara Ahok juga masuk sebagai alasan sejumlah Fraksi DPRD DKI mengusung hak angket. Gaya bicara Ahok dikritik habis.
Padahal, seperti kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, anggota DPRD adalah orang terhormat, laiknya Gubernur DKI. Prasetyo mengkritik Ahok usai pertemuan yang di dalamnya terlontar umpatan dari anggotanya sendiri.
"Saya sudah katakan pada Ahok, pakailah etika ketika berbicara. Saya anggota DPRD yang dihormati dan dia juga anggota gubernur yang dihormati. Terjadilah chaos tadi (dalam pertemuan Kemendagri) dia berteriak memaki-maki anak buahnya di depan DPRD dan khalayak banyak dan itu tidak pantas," tutur Prasetyo.
Umpatan itu muncul setelah pertemuan ditutup. Saat Ahok hendak meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD. Dalam video pertemuan yang diunggah di situs berbagi video Youtube, terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD.
"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "Bangsat!" sambung yang lain.
Umpatan kasar itu jadi ironi. Sebab, anggota DPRD, utamanya para pimpinan, kerap mengeluhkan gaya bicara dan etika Ahok. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana pernah menyoroti secara khusus kata 'bajingan' yang meluncur dari Ahok dan dikutip media.
DPRD tak hanya mengeluh secara informal. Keluhan terhadap gaya bicara Ahok juga masuk sebagai alasan sejumlah Fraksi DPRD DKI mengusung hak angket. Gaya bicara Ahok dikritik habis.
Padahal, seperti kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, anggota DPRD adalah orang terhormat, laiknya Gubernur DKI. Prasetyo mengkritik Ahok usai pertemuan yang di dalamnya terlontar umpatan dari anggotanya sendiri.
"Saya sudah katakan pada Ahok, pakailah etika ketika berbicara. Saya anggota DPRD yang dihormati dan dia juga anggota gubernur yang dihormati. Terjadilah chaos tadi (dalam pertemuan Kemendagri) dia berteriak memaki-maki anak buahnya di depan DPRD dan khalayak banyak dan itu tidak pantas," tutur Prasetyo.
0 komentar
Ekspodeday adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.