Wali Kota Cimahi Atty Suharti Bantah tidak Mengundang Seniman
.jpg "Kegiatan Cimahi Festival (Cimafest)") |
| Kegiatan Cimahi Festival (Cimafest) |
Ekspodeday, Cimahi - Wali Kota Cimahi, Atty Suharti membantah kegiatan Cimahi Festival (Cimafest) tak mengakomodir seniman Kota Cimahi. Pihaknya berharap semua masyarakat datang menghadiri dan memeriahkan Cimafest yang digelar "Dari Cimahi Oleh Cimahi Untuk Masyarakat Cimahi".
Demikian diungkapkan Wali Kota Cimahi Atty Suharti, ditemui di gedung A Kompleks Pemkot Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Kota Cimahi. "Semua seniman sudah diundang kok, tapi ada yang tidak datang," ujarnya.
Berita "PRLM" sebelumnya, gelaran Cimafest yang akan mengisi malam pergantian tahun dari 2014 ke 2015 di penghujung 31 Desember 2014 di Kota Cimahi menimbulkan kekecewaan. Ketua Dewan Kesenian Cimahi (DKC) Dede Syarif menyatakan kekecewaan atas gelaran Cimafest didasari minimnya partisipasi pekerja seni yang kerap mendapat apresiasi, prestasi, penghargaan di berbagai daerah bahkan luar negeri di Cimahi tidak dilirik.
Pelaksanaan Cimafest digelar di pelataran parkir Cimahi Mall (Cimall), ruas Jln. Sisingamangaraja yang melintasi Cimall akan ditutup untuk area Car Free Night (CFN). Pada area festival, masyarakat akan disuguhi panggung hiburan yang menghadirkan artis nasional The Titans dan penyanyi solo wanita Nadila. Para seniman musik maupun tradisional lokal ikut dilibatkan berasal dari perwakilan sejumlah kelurahan.
Menurut Atty, Cimafest digelar untuk merangkul semua potensi kreatif. "Mengisi akhir tahun dengan promosi hasil unggulan UKM Cimahi. Kalau eggak ada hiburan sepi, makanya ada band dan kesenian. Itu orang Cimahi semuanya, band juga asalnya Cimahi," katanya.
Puncak rangkaian kegiatan Cimafest yaitu pemecahan rekor Muri replika anklung terbesar di Indonesia maupun sedunia. Replika angklung dibuat oleh Indonesian Bamboo Community dengan dimensi tinggi 12 meter lebar 7 meter dan tebal 1,5 meter dan bobot nyaris mencapai 300 kg.
Pada tahun lalu, lanjut Atty, para seniman berinisiatif mengisi acara pada malam tahun baru 2014 di ruas Jln. Gandawijaya. "Tahun kemarin juga insiatif para seniman, tahun ini ingin mengulang hal sama tapi dengan konsep yang matang. Daripada bicara lain-lain, mending datang untuk memeriahkan acara Cimafest," tuturnya.
Pernyataan Ketua DKC Cimahi terkait minimnya seniman yang dirangkul dalam kegiatan Cimafest menimbulkan keresahan di kalangan seniman di Kota Cimahi. Para seniman malah menuntut dibubarkannya Dewan Kesenian Cimahi karena sikap tersebut tak mewakili seluruh seniman.
"Sebenarnya kegiatan Cimafest dari pengisi acara dan segala kelengkapannya 90 persen murni memanfaatkan potensi masyarakat Kota Cimahi. Jadi, siapa yang dikecewakan? Itu hanya sikap pribadi Ketua DKC Dede Syarif," ujar Anton ketua band Jeprut dan Ketua Komite Teater DKC.
Bahkan, sebagian seniman Cimahi menuntut Ketua DKC Dede Syarif lengser dari jabatannya. "Kami lah yang dikecewakan, kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap Dede, minta pertanggungjawabannya selama menjabat Ketua DKC, hingga menuntut pembubaran DKC," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua DKC Dede Syarif mengemukakan, dirinya enggak berpolemik dan ingin menyelesaikan permasalahan. "Solusinya, saya dan seluruh seniman yang tergabung dalam DKC diundang oleh walikota, agar permasalahan jelas. Jika argumen para seniman menyatakan mosi tidak percaya dan minta saya mundur, maka saya juga tidak akan mempertahankan jabatan. Saya sebagai pelaku seni siap menanggalkan," katanya.
Demikian diungkapkan Wali Kota Cimahi Atty Suharti, ditemui di gedung A Kompleks Pemkot Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Kota Cimahi. "Semua seniman sudah diundang kok, tapi ada yang tidak datang," ujarnya.
Berita "PRLM" sebelumnya, gelaran Cimafest yang akan mengisi malam pergantian tahun dari 2014 ke 2015 di penghujung 31 Desember 2014 di Kota Cimahi menimbulkan kekecewaan. Ketua Dewan Kesenian Cimahi (DKC) Dede Syarif menyatakan kekecewaan atas gelaran Cimafest didasari minimnya partisipasi pekerja seni yang kerap mendapat apresiasi, prestasi, penghargaan di berbagai daerah bahkan luar negeri di Cimahi tidak dilirik.
Pelaksanaan Cimafest digelar di pelataran parkir Cimahi Mall (Cimall), ruas Jln. Sisingamangaraja yang melintasi Cimall akan ditutup untuk area Car Free Night (CFN). Pada area festival, masyarakat akan disuguhi panggung hiburan yang menghadirkan artis nasional The Titans dan penyanyi solo wanita Nadila. Para seniman musik maupun tradisional lokal ikut dilibatkan berasal dari perwakilan sejumlah kelurahan.
Menurut Atty, Cimafest digelar untuk merangkul semua potensi kreatif. "Mengisi akhir tahun dengan promosi hasil unggulan UKM Cimahi. Kalau eggak ada hiburan sepi, makanya ada band dan kesenian. Itu orang Cimahi semuanya, band juga asalnya Cimahi," katanya.
Puncak rangkaian kegiatan Cimafest yaitu pemecahan rekor Muri replika anklung terbesar di Indonesia maupun sedunia. Replika angklung dibuat oleh Indonesian Bamboo Community dengan dimensi tinggi 12 meter lebar 7 meter dan tebal 1,5 meter dan bobot nyaris mencapai 300 kg.
Pada tahun lalu, lanjut Atty, para seniman berinisiatif mengisi acara pada malam tahun baru 2014 di ruas Jln. Gandawijaya. "Tahun kemarin juga insiatif para seniman, tahun ini ingin mengulang hal sama tapi dengan konsep yang matang. Daripada bicara lain-lain, mending datang untuk memeriahkan acara Cimafest," tuturnya.
Pernyataan Ketua DKC Cimahi terkait minimnya seniman yang dirangkul dalam kegiatan Cimafest menimbulkan keresahan di kalangan seniman di Kota Cimahi. Para seniman malah menuntut dibubarkannya Dewan Kesenian Cimahi karena sikap tersebut tak mewakili seluruh seniman.
"Sebenarnya kegiatan Cimafest dari pengisi acara dan segala kelengkapannya 90 persen murni memanfaatkan potensi masyarakat Kota Cimahi. Jadi, siapa yang dikecewakan? Itu hanya sikap pribadi Ketua DKC Dede Syarif," ujar Anton ketua band Jeprut dan Ketua Komite Teater DKC.
Bahkan, sebagian seniman Cimahi menuntut Ketua DKC Dede Syarif lengser dari jabatannya. "Kami lah yang dikecewakan, kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap Dede, minta pertanggungjawabannya selama menjabat Ketua DKC, hingga menuntut pembubaran DKC," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua DKC Dede Syarif mengemukakan, dirinya enggak berpolemik dan ingin menyelesaikan permasalahan. "Solusinya, saya dan seluruh seniman yang tergabung dalam DKC diundang oleh walikota, agar permasalahan jelas. Jika argumen para seniman menyatakan mosi tidak percaya dan minta saya mundur, maka saya juga tidak akan mempertahankan jabatan. Saya sebagai pelaku seni siap menanggalkan," katanya.
0 komentar
Ekspodeday adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.