Tiga Hal Menyenangkan Dari Film "Dracula Untold"
Dracula Untold |
Sebenarnya, tugas sutradara Gary Shore dan Luke Evans untuk mencetak sukses lewat film ini sangat berat. Apalagi film Dracula sebelumnya,”Bram Stoker’s Dracula,” sangat sukses di box office dan solid dari segi produksi. Nama Francis Coppola jelas sudah menjadi jaminan nama untuk penggarapan film. Belum lagi, para pemeran-pemerannya seperti Keanu Reeves dan Wynona Ryder yang membuat film ini semakin “bening” ditonton. Bagi penikmat film, tidak bisa dipungkiri, perbandingan pasti akan dilakukan saat menyaksikan versi terbaru. Termasuk saya.
Terlepas dari beberapa kejanggalan dalam setting dan alur cerita, cukup mengejutkan karena ada beberapa hal yang membuat film ini sangat menyenangkan untuk ditonton.
Faktor Luke Evans
Faktor utama kesuksesan film ini tidak usah dipungkiri adalah ketampanan Luke Evans. Secara wajah, ia mungkin tidak seganteng Channing Tatum atau Bradley Cooper. Tetapi senyumnya sangatlah menawan dan postur tubuhnya yang semampai cukup membuat penonton wanita terkait.
Sang sutradara pun tampaknya tidak segan untuk mengeksploitasi ketampanan aktor asal Skotlandia ini dengan pengambilan gambar jarak dekat (close-up). Gong pengaitnya diletakan di awal-awal film ketika ia mencopot baju dan berendam di bath tub setelah pertarungan pertamanya dengan Master Vampire. Penampakan bagian atas tubuhnya dipastikan akan melejitkan dirinya menjadi favorit penonton wanita setara dengan Channing atau Bradley. Dan, ini bukan tanpa alasan. Forbes.com baru-baru ini mengungkapkan demografis penonton film ini di mana 61 persennya adalah wanita.
Durasi Kurang 2 Jam
Yang menyenangkan dari film ini adalah durasi film yang pendek. Hanya sekitar satu setengah jam (92 menit). Untuk ukuran film fantasy action superhero Hollywood, durasi ini termasuk ringkas karena biasanya dua jam lebih (Transformers: Age of Extinction (165 min), X-Men: Days of Future Past (131 min), atau Guardians of the Galaxy (122 min).
Walau menuturkan plot berbeda, jalan cerita “Dracula Untold” ini tidak mau berkutat terlalu lama dalam memaparkan latar belakang tokoh. Alur cerita pun berjalan cepat dan tidak membosankan.
Banyak Kejanggalan Tapi Tetap Menarik
“Dracula Untold” ini bukannya ditampilkan tanpa cacat. Ada beberapa hal yang sebenarnya jika dicerna lebih dalam tidaklah masuk akal. Contoh sederhana saja, sebelum berubah nama menjadi Dracula, pangeran Vlad memiliki julukan pangeran naga (Prince of the Dragon). Entah kenapa begitu mendengar julukan itu, terdengar aneh karena naga adalah mitos dari Cina. Terasa janggal saja.
Kejanggalan lain adalah ketika Vlad memutuskan untuk mengungsi ke biara yang terletak di ujung tebing karena dianggap sulit dijangkau musuh. Tapi, pada akhirnya, konflik muncul justru dari keberhasilan tentara Turki menyelinap ke biara dan akhirnya menemukan persembunyian Ingreas dan ratu Mirena.
Masih ada beberapa kejanggalan lainnya tetapi mirip ungkapan “kelemahan bisa menjadi kekuatan”, kejanggalan-kejanggalan (jika tidak boleh disebut kekurangan atau kelemahan) dalam “Dracula Untold” justru membuat film menarik. Setidaknya, kejanggalan itu menarik untuk digosipkan (atau ditertawakan) setelah keluar dari bioskop.
0 komentar
Ekspodeday adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.