Lima Penyakit Paling Berbahaya di Dunia
Lima Penyakit Paling Berbahaya di Dunia |
Semua penyakit pasti berbahaya bagi kesehatan. Namun ada pula penyakit yang paling berbahaya, seperti kanker. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sepanjang 2012 sekitar 14,1 juta kasus baru penderita kanker di dunia. Dan di tahun yang sama, kematian penyebab penyakit ini mencapai 8,2 juta.
Kanker sendiri tergolong penyakit berbahaya karena si penderita jarang menunjukkan gejala awal. Bahkan sel kanker tak terdeteksi dalam tes standar. Sehingga pasien sering telat menjalani proses penyembuhan. Berdasarkan penelusuran Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, setidaknya ada lima penyakit berbahaya, selain kanker:
1. Ebola
Ebola adalah salah satu virus yang paling mematikan. Konon penyakit ini sudah ada sejak 1976 dan sampai kini penyebabnya masih belum diketahui.
Ebola masuk ke manusia melalui kontak darah, sekresi organ atau cairan tubuh lain, dengan hewan yang terinfeksi. Di beberapa negara seperti Afrika dan Inggris, virus ini telah merenggut nyawa 25-90 persen penderita. Bahkan pada April 2009, ebola telah menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Penderita ebola bisa terdeteksi dengan beberapa gejala, seperti demam mendadak, nyeri otot, sakit kepala, serta sakit tenggorokan. Juga muntah, diare, gangguan fungsi ginjal dan hati. Biasanya gejala tersebut akan terjadi selama dua sampai 20 hari.
Berdasarkan data WHO, tidak ada vaksin yang tersedia untuk penyakit ebola. Meski beberapa vaksin sedang diuji, tidak ada pengobatan khusus bagi penderita.
2. SARS
Sindrom pernafasan akut parah atau SARS adalah bentuk penyakit pneumonia. SARS kali pertama ditemukan oleh dokter WHO, Carlo Urbani, kala memeriksa Johnny Chen, pengusaha Amerika yang telah melakukan perjalanan dari Provinsi Guangdong, Cina; melalui Hong Kong, Hanoi, dan Vietnam. Naas, Urbani pun tertular penyakit itu. Hingga akhirnya ia dan Chen meninggal.
SARS tersebar melalui mamalia kecil di Cina. Penderita akan menunjukkan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan demam lebih 38 derajat celcius. Para penderita SARS harus menjalani karantina di rumah sakit. Juga mengonsumsi obat antibiotik untuk mengobati bakteri penyebab pneumonia, obat antivirus, obat steroid dosis tinggi untuk mengurangi pembengkakan paru-paru, dan suplai oksigen sebagai dukungan pernapasan.
3. Sifilis
Sifilis adalah penyakit seksual yang menular. Penyebaran bisa melalui luka pada alat kelamin perempuan atau laki-laki. Dan bagi ibu yang baru melahirkan, bisa menularkan penyakit itu ke bayinya. Tanpa penanganan baik, sifilis bisa mematikan.
Untuk mengurangi risiko penyebaran, penggunaan kondom lateks wajib kala behubungan intim. Dan sebaiknya tidak bersetubuh kala alat vital suami atau istri mengalami luka. Bila tertular sifilis, penderita bisa mengonsumsi antibiotik penisilin atau tertrasiklin dan seftriakson. Sementara untuk pengobatan nonfarmakologi, pasien harus berhenti beraktivitas seksual sampai benar-benar sembuh. sembuh.
4. Malaria
Malaria hadir di hampir seratus negara dan mengancam setengah populasi dunia. WHO mencatat 207 juta orang terinfeksi malaria pada 2013. Sementara sekitar 627 ribu pendetita meninggal, terutama balita.
Penderita malaria biasanya akan terserang demam tinggi hingga badan menggigil. Dan untuk pengobatannya, Anda bisa melakukan secara alami. Yakni dengan rebusan 15 lembar daun sambiloto. Ketika air rebusan mendidih, biarkan hingga berkurang sampai satu gelas. Setelah itu saring, dinginkan, dan tambahkan tiga sendok makan madu. Kemudian minumlah setengah gelas, tiga kali sehari.
5. Asma
Penderita penyakit asma memiliki saluran udara yang sangat sensitif, mudah meradang dan menyempit. Hingga membuat mereka lebih rentan terhadap alergi. Ketika kondisi lebih buruk dari biasanya, pasien akan lebih rentan terhadap serangan asma. Mereka pun akan mengalami sesak napas periodik, batuk, dan nyeri pada bagian dada. Hingga akhirnya bisa mengancam nyawa.
Diperkirakan sekitar 300 juta orang di seluruh dunia menderita asma, dengan 270 ribu kematian setiap tahun. Dan sampai kini, dunia kedokteran belum menemukan obat yang tepat untuk mengatasi asma.
Kanker sendiri tergolong penyakit berbahaya karena si penderita jarang menunjukkan gejala awal. Bahkan sel kanker tak terdeteksi dalam tes standar. Sehingga pasien sering telat menjalani proses penyembuhan. Berdasarkan penelusuran Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, setidaknya ada lima penyakit berbahaya, selain kanker:
1. Ebola
Ebola adalah salah satu virus yang paling mematikan. Konon penyakit ini sudah ada sejak 1976 dan sampai kini penyebabnya masih belum diketahui.
Ebola masuk ke manusia melalui kontak darah, sekresi organ atau cairan tubuh lain, dengan hewan yang terinfeksi. Di beberapa negara seperti Afrika dan Inggris, virus ini telah merenggut nyawa 25-90 persen penderita. Bahkan pada April 2009, ebola telah menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Penderita ebola bisa terdeteksi dengan beberapa gejala, seperti demam mendadak, nyeri otot, sakit kepala, serta sakit tenggorokan. Juga muntah, diare, gangguan fungsi ginjal dan hati. Biasanya gejala tersebut akan terjadi selama dua sampai 20 hari.
Berdasarkan data WHO, tidak ada vaksin yang tersedia untuk penyakit ebola. Meski beberapa vaksin sedang diuji, tidak ada pengobatan khusus bagi penderita.
2. SARS
Sindrom pernafasan akut parah atau SARS adalah bentuk penyakit pneumonia. SARS kali pertama ditemukan oleh dokter WHO, Carlo Urbani, kala memeriksa Johnny Chen, pengusaha Amerika yang telah melakukan perjalanan dari Provinsi Guangdong, Cina; melalui Hong Kong, Hanoi, dan Vietnam. Naas, Urbani pun tertular penyakit itu. Hingga akhirnya ia dan Chen meninggal.
SARS tersebar melalui mamalia kecil di Cina. Penderita akan menunjukkan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan demam lebih 38 derajat celcius. Para penderita SARS harus menjalani karantina di rumah sakit. Juga mengonsumsi obat antibiotik untuk mengobati bakteri penyebab pneumonia, obat antivirus, obat steroid dosis tinggi untuk mengurangi pembengkakan paru-paru, dan suplai oksigen sebagai dukungan pernapasan.
3. Sifilis
Sifilis adalah penyakit seksual yang menular. Penyebaran bisa melalui luka pada alat kelamin perempuan atau laki-laki. Dan bagi ibu yang baru melahirkan, bisa menularkan penyakit itu ke bayinya. Tanpa penanganan baik, sifilis bisa mematikan.
Untuk mengurangi risiko penyebaran, penggunaan kondom lateks wajib kala behubungan intim. Dan sebaiknya tidak bersetubuh kala alat vital suami atau istri mengalami luka. Bila tertular sifilis, penderita bisa mengonsumsi antibiotik penisilin atau tertrasiklin dan seftriakson. Sementara untuk pengobatan nonfarmakologi, pasien harus berhenti beraktivitas seksual sampai benar-benar sembuh. sembuh.
4. Malaria
Malaria hadir di hampir seratus negara dan mengancam setengah populasi dunia. WHO mencatat 207 juta orang terinfeksi malaria pada 2013. Sementara sekitar 627 ribu pendetita meninggal, terutama balita.
Penderita malaria biasanya akan terserang demam tinggi hingga badan menggigil. Dan untuk pengobatannya, Anda bisa melakukan secara alami. Yakni dengan rebusan 15 lembar daun sambiloto. Ketika air rebusan mendidih, biarkan hingga berkurang sampai satu gelas. Setelah itu saring, dinginkan, dan tambahkan tiga sendok makan madu. Kemudian minumlah setengah gelas, tiga kali sehari.
5. Asma
Penderita penyakit asma memiliki saluran udara yang sangat sensitif, mudah meradang dan menyempit. Hingga membuat mereka lebih rentan terhadap alergi. Ketika kondisi lebih buruk dari biasanya, pasien akan lebih rentan terhadap serangan asma. Mereka pun akan mengalami sesak napas periodik, batuk, dan nyeri pada bagian dada. Hingga akhirnya bisa mengancam nyawa.
Diperkirakan sekitar 300 juta orang di seluruh dunia menderita asma, dengan 270 ribu kematian setiap tahun. Dan sampai kini, dunia kedokteran belum menemukan obat yang tepat untuk mengatasi asma.
0 komentar
Ekspodeday adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.